Siapa bilang Budapest mahal?


7873188212_870ce1ff9a_b

Parliament Building Budapest

Siapapun yang mendengar jalan-jalan ke Eropa rasanya langsung terbayang satu kata “mahal”. Tapi apa benar Eropa semahal itu? Sebenarnya tidak semua negara di Eropa mahal. Sama halnya dengan Asia, biaya hidup di Vietnam pasti jauh di bawah Thailand atau biaya hidup di Jepang pasti lebih tinggi daripada di Cina daratan. Intinya, negara di Eropa bakal lebih murah asalkan kita pandai memilih kota yang akan di kunjungi. Ketika saya di Eropa beberapa waktu yang lalu, Budapest menjadi salah satu tujuan saya. Selain kotanya yang lebih murah di banding Paris dan Amsterdam, saya bosen ketemu orang Indonesia di Eropa. Hahaha! Ketika saya di Paris, pemilik hostel saya tanya “are you Indonesia? You are here for shopping, right?” Nah loh! Ternyata orang Indonesia sudah terkenal di Paris sebagai turis gila belanja. Eh beneran, ketika saya di Paris, saya ketemu satu rombongan tour yang isinya cici-cici dari surabaya, setiap berhenti di factory outlet semua langsung bubar!

Kembali lagi ke Budapest. Selain biaya hidupnya yang lebih murah, orang-orang di Budapest lebih bersahabat kepada turis daripada di Paris. Cueknya orang Budapest itu cuek cool alias cuek yang bikin meleleh, duh. Sedangkan, orang-orang di Paris lebih “galak” dan cenderung tidak peduli kepada turis. Meski tidak semua orang di Budapest bisa berbahasa Inggris, tapi kalo kita bertanya akan di beri tahu dengan sangat detail bahkan diantar. Budapest ini terbagi atas dua kota yaitu Buda dan Pest. Kedua kota ini dipisahkan oleh sebuah sungai yang disebut Danube River. Kotanya cantik banget, hampir semua bangunan-bangunannya bergaya klasik, bahkan transportasi seperti metro aja masih dipertahankan gaya kunonya.

Anyway, walapun masih tergabung dengan negara ber visa Schengen, mata uang yang digunakan Budapest berbeda dengan negara-negara yang bermata uang Euro. Budapest menggunakan Hungarian Forint yang nilai satuannya HUF. Ketika saya kesana 2012 yang lalu, 300 HUF sama dengan 1 Euro.

Transportasi

Banyak transportasi dari atau ke Budapest. Kebanyakan turis mengunjungi Budapest melalu Bratislava menggunakan bis, sedangkan saya memilih menggunakan kereta eurorail. Eurorail ini prinsipnya kita beli sesuai banyaknya negara yang akan kita kunjungi. Waktu itu saya membayar 240 Euro untuk 4 negara yang akan saya kunjungi. Semua tiket eurorail valid selama 2 bulan dan ada beberapa pilihan tiket dengan harga yang berbeda-beda. Pilihan paling murah adalah tiket Youth yang harganya jauh di bawah tiket Adults. Selama di Budapest banyak banget pilihan transportasinya. Intinya the slower, the cheaper. Kalo mau mahal tapi langsung sampai ke tujuan bisa menggunakan taksi. Taksi di Budapest lebih murah daripada taksi di negara-negara Eropa lainnya. Untuk per kilometernya taksi di Budapest dikenakan 230 HUF. Jika mau lebih murah gunakan metro dengan membeli Budapest day pass card yang warnanya kuning nge-jreng. Harga tiket Youth hanya 45 HUF dan kita bisa menggunakan selama 24 jam untuk keliling kota! Rute metro ini banyak banget, tapi yang paling favorite adalah yang melewati Danube River apalagi ketika sore hari sambil lihat sunset, duh! 🙂

Tidur

Dibandingkan Paris dan negara-negara di Eropa lainnya, penginapan di Budapest jauh lebih murah. Banyak pilihan hotel berbintang di Budapest yang harganya jelas mahal banget. Kalo mau murah ya, hostel atau dorm. Harga permalam untuk hostel cukup murah yaitu sekitar 13 sampai 20 Euro tergantung letak hostelnya. Beberapa hostel menerapkan dua jenis harga yaitu adults dan youth, youth pasti jauh lebih murah. Bahkan, di waktu-waktu tertentu harga masih ditambah dengan diskon! Mau lebih murah lagi, bisa menggunakan student dorm yang harganya sekitar 5 sampai 10 Euro. Tapi ingat, student dorm ini punya jam malam kayak kost-kostan. Kalo pulang telat kita di konciiin, jadi kalo mau tinggal di sini tanya jam malamnya dulu ya.

Makan

11

Gerai makanan di Central Market

Seperti di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya, makanan murah biasanya bisa ditemukan di foodcourt atau pasar tradisional. Di Budapest makanan dengan harga terjangkau bisa di beli di Central Market. Di lantai dasar ada berbagai macam gerai yang menjual berbagai makanan lokal. Harganya sekitar 17 HUF untuk sekali makan. Kalo mau murah lagi bisa cari semacam toko yang ada tulisan Hus Hentes. Hus artinya daging dan Hentes artinya penjual daging. Daging dan roti bisa langsung di masak di tempat sesuai menu yang kita mau. Di tempat ini kita membayar sesuai berat makanan yang kita makan. Jelas dong tempat makan seperti ini bukan tipe saya, secara kalo saya makan pasti jatuhnya mahal terus. Kalo masih mahal bisa ke restoran yang menjual makanan dengan menu yang setiap harinya ganti. Walaupun namanya restoran, masakan di sini seperti masakan rumahan dan harganya jauh di bawah Central Market. Restoran ini biasanya buka menjelang makan siang jam 12.30, tapi kita harus cepet-cepetan sama turis lainnya kalo nggak mau kehabisan.

Belanja 

Central Market Budapest

Central Market Budapest

Untungnya saya bukan tipe gila belanja ketika jalan-jalan. Tapi, kalo ada yang suka belanja pilihan termurah buat belanja di Budapest yaitu di Central Market. Central Market di Budapest cukup unik, lantai dasar digunakan untuk jualan sayuran dan buah-buahan mirip pasar tradisional di kita. Sedangkan lantai dua digunakan untuk jualan souvenir. Central Market ini terletak di dalam gedung bergaya kolonial yang cantik dan megah. Jangan bayangkan Central Market di Budapest itu kotor dan kumuh. Semua gerai di tata rapi sesuai produk yang di jual. Bahkan lantainya aja licin banget! Tanpa harus belanja pun rasanya udah seneng. Apalagi, sebagai orang Indonesia bisa jalan-jalan sambil foto-foto di dalamnya kayaknya udah puas.

Sightseeing

Harga tiket masuk ke tempat-tempat wisata di Budapest bermacam-macam. Kalo tempatnya emang ngetop banget, harga tiketnya cukup mahal. Kebetulan waktu saya kesana, saya sama sekali tidak masuk ke tempat-tempat wisata berbayar. Masih banyak tempat-tempat wisata gratisan seperti Buda Hils, Citadella, Heroes’ square, gedung parlement, thermal bath dan masih banyak lagi. Berdiri di Szechenyi Bridge sambil melihat Danube River ketika malam bisa jadi pilihan yang murah dan romantis. Mau lihat orang lewat juga gratis, kan?

Intinya, semakin kita muda, semakin murah buat jalan-jalan ke Budapest. Karena hampir semua fasilitas dari transportasi, hostel, sampai tempat wisata mempunyai harga khusus buat ABG yang jauh lebih murah dari harga orang dewasa. Jadi, berani buat traveling ke Budapest? 🙂

      

14 thoughts on “Siapa bilang Budapest mahal?

  1. Memang Budapest lebih murah ketimbang negara-negara Eropa barat..dan ga kalah cantik nya sih. Btw, sempet ke pemandian air panas nya gak yg terkenal di Budapest itu?

  2. berharap bs ke Budapest dan Bratislava taun ini! Oh iya, kalau nukar uang Euro ke Forint enaknya nuker dimana? Apa kurs di bank pusat kota bersahabat?

  3. Yeay! Ngebantu banget infonya. Btw, ada informasi tentang long term apartment/hostel/dorm/flat rent ngga ya di budapest? Saya rencana akan tinggal disana cukup lama.
    Thanks before.

    • Halo Mas Krisna,

      Apakah sudah di Budapest skrg? Saya ada rencana kesana slm 10bulan, tp saya really have no idea mengenai dorm dan living cost disana baru hasil googling2 aja. Mgkn mas krisna bisa share hehe.

  4. Halo kak, mau tanya waktu itu tiket ke Budapest dapat yg berapaan harganya dan naik maskapai apa ya? Terima kasih 🙂

    • Waktu itu saya pakai Etihad CGK-AMS. Dari Amsterdam saya lanjut ke Jerman untuk lanjut ke Budapest. Kalau mau langsung dari Amsterdam ada Rynair yang termurah. Atau Luftansa dari Hongkong.

Leave a reply to Niken Larasati Cancel reply